TIMES KEDIRI, KEDIRI – Ketua DPRD Kabupaten Kediri Murdi Hantoro menegaskan kegiatan wakil rakyat Kabupaten Kediri akan tetap berjalan di gedung DPRD Kabupaten Kediri, meskipun kondisi gedung yang berada di kompleks Pemkab Kediri tersebut rusak berat usai menjadi sasaran kerusuhan Sabtu malam, (31/01/2025).
Menurut Murdi, masih ada sejumlah ruangan di gedung kantor DPRD Kabupaten Kediri yang masih bisa digunakan meski dengan segala keterbatasannya.
"Yang penting kita dapat kerja. Setelah kita cek dengan pimpinan DPRD lainnya, ada beberapa ruangan yang masih bisa kita fungsikan. Jadi kita belum berpikir untuk gedung ini nanti di rehab seperti apa dan sebagainya, belum berpikir itu. Yang penting dengan kondisi ini kita masih bisa kerja, kita sudah alhamdulillah," tuturnya, Senin, (01/09/2025).
Politikus dari PDI Perjuangan itu menuturkan, para pimpinan dewan sendiri sudah melangsungkan rapat, dan akan diikuti dengan rapat ketua-ketua fraksi. " Dari rapat pimpinan dengan ketua fraksi nanti kita bisa mengambil langkah-langkah untuk kedepannya kira-kira bagaimana. Tapi yang jelas untuk kegiatan-kegiatan kita tetap jalan," tambahnya.
Kondisi Gedung DPRD Kabupaten Kediri yang hancur (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Di gedung kantor DPRD Kabupaten Kediri, saat ini kondisi listrik dan air dalam kondisi mati. Dari peninjauan di lokasi, ditemukan laptop, sound system, perlengkapan rapat, yang semua dalam kondisi hangus.
"Meskipun dalam situasi dan kondisi yang seperti ini kami tetap melaksanakan tugas-tugas kami sebaik mungkin. Sarana dan prasarana memang seperti ini tapi kami tetap menjalankan tugas seperti biasa dan kami berharap teman-teman nanti juga tetap semangat meskipun ada kekurangan-kekurangan masalah sarana-prasarana, " jelasnya.
Dalam aksi kerusuhan tersebut, massa tidak hanya merangsek masuk ke gedung, tapi juga menjarah barang-barang serta merusak sarana dan prasarana yang ada. Menurut Murdi ada sejumlah mobil dan sepeda motor DPRD Kabupaten Kediri yang berhasil diselamatkan, namun di luar itu perlengkapan di kantor itu hancur dan hilang.
"Ada 4 mobil yang selamat, tapi ada 2 mobil dan tiga sepeda motor yang jadi korban. Lalu barang seperti komputer, laptop sudah tidak sempat diselamatkan karena massa sudah terlanjur masuk. Banyak berkas-berkas yang hilang juga," ungkapnya.
Bahkan menurut Hantoro, ratusan kursi di ruang paripurna DPRD Kabupaten Kediri raib."Termasuk kursi yang di ruang paripurna itu 600 kursi itu hilang semua. Kemungkinan dijarah," tuturnya.
Kondisi Gedung DPRD Kabupaten Kediri yang hancur (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Kedepan DPRD Kabupaten Kediri akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah, untuk proses perbaikan gedung tersebut. Pihaknya belum menghitung secara pasti total kerugian yang dialami, bagi dari segi bangunan ataupun aset. Murdi memperkirakan akan perlu anggaran lebih dari Rp 10 miliar untuk hal tersebut.
"Karena untuk rehab ini kan tidak cukup dana 1-2 miliar, ini kan perlu anggaran yang besar juga. Kalau kita melihat bangunannya saja ini diatas Rp 10 miliar. Belum termasuk sarana dan prasarana lain seperti komputer," jelasnya.
Pihak DPRD Kabupaten Kediri belum memikirkan lebih lanjut terkait rencana peminjaman gedung atau kantor lain karena ada ruang yang masih bisa dimanfaatkan. Namun jika akan ada kegiatan dengan peserta banyak orang, DPRD Kabupaten Kediri berniat menggunakan Convention Hall SLG. "Nanti kita sebentar lagi kan ada rapat APBD, itu melibatkan banyak orang, alternatifnya nanti Convention Hall SLG," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Imadudin Muhammad |