TIMES KEDIRI, JAKARTA – Ribuan pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah menyatakan tekad dan kesiapannya untuk mengembalikan fungsi masjid dan mushala sebagai pusat pergerakan Islam Ahlussunnah Waljama'ah.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam seruan Jihad Pemenangan Jokowi-Ma'ruf yang dideklarasikan pada acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia di Pesantren Asshiddiqiyah, Batu Ceper, Kota Tangerang, 10 April 2019.
Mustasyar NU Sampang, KH Syafiuddin yang ikut hadir acara itu mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena saat ini banyak masjid yang ditunggangi oleh kelompok kepentingan tertentu, juga dijadikan kampanye yang merugikan duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
"Kadang diselipkan dalam ceramah, sampai yang berbau fitnah, hoaks juga dilakukan," katanya, Jumat (12/04/2019).
Menurut dia, jihad mengembalikan fungsi masjid dan mushala merupakan strategi untuk menghentikan fenomena yang telah massif tersebut.
Lewat masjid, kiai dan pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia dapat meluruskan segala fitnah serta membendung ujaran kebencian yang memecah belah bangsa.
"Kita jadikan masjid pusat pergerakan kita menjaga NKRI. Insya Allah negeri ini aman," tegas dia.
Pada kesempatan itu, dia juga mengajak santri dan pimpinan pesantren di seluruh daerah agar bersatu menyambut seruan jihad ini.
Indonesia, katanya, harus dipimpin oleh orang yang mengutamakan persatuan, yang memberikan optimisme bukan pesimisme, bisa kerja dan paham agama.
"Pemimpin ulama dan umara. InsyaAllah negeri ini lebih maju, menjadi baldatun thoyyibatun warabbun ghafur," katanya.
Sebagai informasi, dalam deklarasi itu ada empat seruan jihad. Seruan itu berbunyi:
Kami para pengasuh pondok pesantren se-Indonesia, menyerukan kepada segenap alumni dan masyarakat untuk:
(1) bersama-sama berjihad memenangkan almukarom guru kita bapak Prof dr KH Maruf Amin dalam Pilpres tanggal 17 April 2019 sebagai wakil Presiden pembawa aspirasi kaum santri dan umat Islam;
(2) Menjaga suasana keamanan negara yang kondusif dan menolak segala bentuk hoaks dan ujaran kebencian dalam pemilu;
(3) Bermunajat dan memohon kepada Allah SWT untuk keselamatan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan pemimpin yang berakhlak dan peduli kepada kesejahteraan masyarakat;
(4) Mengembalikan masjid dan musala di seluruh Indonesia untuk menjadi pusat gerakan Islam ahlussunnah waljamaah.
Demikian deklarasi untuk mengembalikan fungsi masjid dan mushala sebagai pusat pergerakan Islam Ahlussunnah Waljama'ahpada acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia di Pesantren Asshiddiqiyah, Batu Ceper, Kota Tangerang, 10 April 2019. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Banyak Masjid Ditunggangi Politik, Pimpinan Pesantren Siap Kembalikan Fungsi Masjid
Pewarta | : Alfi Dimyati |
Editor | : Faizal R Arief |