TIMES KEDIRI, KEDIRI – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kabupaten Kediri melakukan penertiban pada pedagang kaki lima (PKL) yang ada kawasan wisata SLG (Simpang Lima Gumul), Selasa (9/5/2023). Dalam penertiban tersebut, puluhan gerobak yang tidak ada pemiliknya diamankan oleh tim Satpol PP Kabupaten Kediri. 

Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri Agoeng Noegroho mengungkapkan penertiban dilakukan kepada para pedagang yang ada di ruas jalan sebelah timur dan barat kawasan wisata SLG. Serta pedagang yang ada di sekitar Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dan supermarket di sebelah selatan SLG. "Kurang lebih ada 30 pedagang yang ditertibkan," ujarnya. 

Agoeng mengungkapkan penertiban terpaksa dilakukan mengingat para pedagang beroperasi di kawasan yang dilarang untuk berjualan. Selain itu para pedagang juga telah melanggar kesepakatan sebelumnya, dimana jam buka hanya pukul 4 sore hingga 11 malam. Selain itu rombong atau gerobak juga wajib dibawa pulang. 

Sebelum dilakukan penertiban, Satpol PP Kabupaten Kediri juga telah memperingatkan dan memberikan sosialisasi. "Nyatanya para pedagang ada yang berjualan 24 jam. Beberapa hari kita pantau jam buka tidak sesuai ketentuan. Rombong harus dibawa pulang, kenyataannya tidak dibawa pulang," tambah Agoeng. 

Selain itu ditambahkan Agoeng, ada beberapa para pedagang datang dari luar Kabupaten Kediri. Seperti dari Ngadisimo dan Mojoroto, Kota Kediri."Seharusnya diutamakan untuk warga Kabupaten Kediri," tegasnya. 

Sementara itu sejumlah peralatan seperti gelas, kompor gas, dan tenda turut diamankan bersama gerobak. Mereka yang ditertibkan kebanyakan adalah gerobak angkringan. 

Para pemilik barang bisa mengurus barang yang disita di Kantor Satpol PP Kabupaten Kediri. Adapun pelanggaran itu ditindaklanjuti dengan tindak pidana ringan atau tipiring di pengadilan.  "Untuk yang ada pemiliknya, (gerobak) boleh dibawa pulang. Tapi kalau kembali diulangi, kita akan tindak lagi," ungkapnya. 

Penertiban sendiri merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk membuat kawasan wisata SLG lebih rapi dan bersih. " (gerobak) yang ditinggal membuat kenyamanan dan kebersihan sedikit berkurang," tutur Agoeng. 

Sementara itu Kabag Perekonomian dan Sumbe Daya Alam Kabupaten Kediri Santoso mengungkapkan penataan PKL di kawasan sekitar SLG akan dilakukan. 

Rencana relokasi ke Sentra PKL baru yang sampai saat ini belum terealisasi, masih perlu pembahasan lebih lanjut karena tempat baru itu hanya cukup untuk sekitar 400an PKL. Sementara jumlah PKL di kawasan SLG kurang lebih 1000. "Masih dicarikan solusi, masih didiskusikan," ungkapnya. (*)