TIMES KEDIRI, KEDIRI – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kediri mengelar kegiatan penutupan pascarehabilitasi bagi korban napza di aula Bapas Kediri, Selasa (5/10/2021). Kegiatan kali ini merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya (05-15/09/2021).
Pasca rehabilitasi ini dilaksanakan dengan mengandeng kelompok masyarakat peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Lipas IPWL Eclesia Kediri Foundation dan Read line Indonesia.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas dan fungsi Bapas yakni melaksanakan bimbingan terhadap klien pemasyarakatan. Pasca Rehabilitasi ini dilaksanakan agar klien yang pernah terlibat dalam kasus narkotika dapat kembali menjalani kehidupan secara normal sehingga tidak mengulangi kembali penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
Harapannya melalui kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi klien pemasyarakatan.
“Kami berharap kegiatan pasca rehabilitasi menumbuhkan kesadaran kembali untuk menjauhi penyalahgunaan narkotika maupun psikotropika, menjadikan klien pulih dari ketergantungan narkoba dan dapat kembali produktif hidup di masyarakat.” ungkap Yuyun Nurliana Kepala Bapas Kediri.
Yuyun juga menegaskan bahwa para pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial agar bisa pulih kembali.
Kegiatan tahap I (05/09/2021) diawali dengan pelaksanaan rapid tes dan asesmen oleh JFPK, yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tekat dari para peserta untuk benar-benar lepas dari jeratan narkoba dan bagaimana tingkat risiko para peserta untuk kembali melakukan tindak pidana.
Selanjutnya para peserta yang berjumlah 20 orang klien dewasa tersebut mengikuti kegiatan peer group dalam bentuk out bound yang dikemas dalam permainan-permainan yang bernilai edukatif.
Pada tahap II (15/09/2021), digelar seminar tentang pengembangan diri dengan narasumber dari IPWL Eclesia Kediri Foundation memberikan seminar dengan tema “Pengembangan Diri Bagi Klien Korban Napza” sedangkan Narasumber dari Read Line Indonesia mengusung materi tentang “Pencegahan dan langkah Agar Tidak Terlibat dengan Lingkungan Pengguna Narkoba”.
Kedua seminar tersebut mengupas secara tuntas trik-trik tentang pengembangan kepribadian dan potensi diri serta langkah-langkah pencegahan agar para peserta tidak lagi terlibat dengan lingkungan pengguna narkoba.
Pada kegiatan tahap III (05/10/2021) kembali para klien peserta kegiatan hadir untuk melaksanakan kegiatan penutupan. Pada awal kegiatan, kembali dilakukan tes urine dan semuanya menunjukkan hasil negative. Pada kesempatan ini juga dihadirkan keluarga klien untuk dilakukan family support. Karena seperti kita ketahui bahwa keluarga adalah merupakan orang-orang terdekat yang diharapkan mampu mendukung terhadap keberhasilan klien untuk terlepas dari jerat narkoba.
Di akhir kegiatan, kembali dilakukan asesmen dari team Read Line Indonesia untuk mengetahui apakah ada perubahan pemahaman terhadap narkoba jika dibandingkan ketika awal pertemuan sampai akhir pertemuan. “Sangat diharapkan agar semua peserta dapat berperan sebagai agen perubahan untuk tidak menggunakan narkoba serta mampu mengisi kehidupan dengan produktif dan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya," kata Yuyun.(*)
Pewarta | : Canda Adisurya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |