TIMES KEDIRI, KEDIRI – Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Kediri meluncurkan Rumah Moderasi Beragama dan Pusat Kajian Pancasila. Peluncuran ini ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. 

"Rumah Moderasi Beragama dan Pusat Kajian Pancasila ini menjadi salah satu upaya IAIN Kediri untuk turut memperkuat ideologi negara," ujar Rektor IAIN Kediri Wahidul Anam saat acara peluncuran Rumah Moderasi Beragama di Auditorium Perpustakaan Lantai IV IAIN Kediri, kemarin.

Diselenggarakan secara luring, acara ini diikuti oleh tokoh masyarakat lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri, ketua DRPD Kabupaten Kediri, tanaga pendidik dan tenaga kependidikan di IAIN Kediri.

Acara ini dibuka dengan penampilan barongsai dan tari remo. Hal ini menjadi simbol bahwa keharmonisan dapat tercipta dari sebuah perbedaan.

"Pada kesempatan kali ini, mari kita bersama-sama belajar (ngangsu kaweruh) kepada Prof Yudian Wahyudi selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila supaya dapat mendudukkan penerapan agama dalam kehidupan berbangsa,” ujar Wahidul Anam.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi pun menyampaikan orasi ilmiah yang bertema Penguatan Ideologi Pancasila dan Moderasi Beragama.

Ia menyampaikan pentingnya merawat nilai-nilai Pancasila sebagai perekat kerukunan dalam kehidupan beragama sekaligus mensosialisasikan salam Pancasila sebagai salam persatuan.

Yudian, menilai tujuan diselenggarakannya kegiatan sangat penting yakni membumikan nilai-nilai Pancasila, kebhinekaan, toleransi, demokrasi, keadilan, kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai.

"Harapannya peresmian Rumah Moderasi Beragama dan Pusat Studi Pancasila ini dapat menjadi angin segar dan tumbuhnya keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Yudian.

Selanjutnya, sebagai tanda Rumah Moderasi Beragama dan Pusat Kajian Pancasila telah diresmikan, Rektor IAIN Kediri dan Kepala BPIP melakukan pemukulan gong. Seluruh rangkaian acara pun ditutup dengan pembacaan doa dan saling tukar cinderamata. (*)