TIMES KEDIRI, KEDIRI – Nanas menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Kediri. Sejak tahun 2020 produksi nanas Kediri terus meningkat. Pada tahun 2023 total produksi nanas Kediri mencapai 3.506.523 Kuintal. Varietasnya juga beragam varietas Queens, Queens Simplex, Smoot Cayene, dan PK-I.
Dengan jumlah produksi yang melimpah, dan luasan area tanam hampir 2.579 Ha, nanas memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama pembudidaya nanas.
Mendukung cita-cita tersebut, Universitas Brawijaya sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada di Kediri membekali para petani nanas dengan ilmu finansial, terutama dalam mengatur manajemen koperasi.
Kegiatan ini melibatkan para petani nanas yang tergabung dalam Koperasi Sumber Rejeki Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Direktur PSDKU UB Kediri Prof. Sholeh Hadi Pramono menyampaikan manajemen koperasi yang baik, akan memperkuat koperasi tersebut untuk mengembangkan usaha.
Apalagi Koperasi Sumber Rejeki memiliki relasi dengan para eksportir di beberapa negara seperti Saudi, China, Singapura dan Polandia.
"Semakin tertata manajemen dari suatu koperasi juga akan menunjukkan kesiapan dalam menyongsong kegiatan ekspor yang sesuai standar internasional," tuturnya, Selasa (10/12/2024).
Dukungan permodalan di bank, biasanya harus menyertakan beberapa syarat seperti laporan keuangan atau pembukuan yang baik. Hal itu perlu untuk melihat keseimbangan antara
jumlah biaya yang digunakan dan jumlah biaya yang masuk serta keuntungan dalam setiap kali produksi.
"Membuat pembukuan dalam suatu organisasi supaya terlihat rapi, terdata dan bisa dilaporkan secara transparan kepada pengurus, anggota maupun pihak yang terlibat adalah hal penting. Hal itu akan memperlihatkan usaha tersebut mampu mempertanggungjawabkan apa yang dikerjakan," tambah Wakil Direktur Bidang Keuangan Dr. Fadli Mulyadi.
Sementara itu, dosen Agribisnis PSDKU UB Kediri Septian Maulana Purnama menuturkan kegiatan itu bertujuan untuk membantu para petani dalam menyiapkan manajemen koperasi secara kelembagaan dan manajemen keuangan.
Septian juga menegaskan koperasi modal dan manajemen menjadi dua hal penting. "Selain anggota menjaga komitmen dalam menjalankan organisasi” ungkapnya,
Kegiatan tersebut dilakukan secara simultan di Bappeda Kabupaten Kediri dan Desa Babadan di waktu yang terpisah bersama semua anggota Koperasi Sumber Rejeki sebanyak 54 orang. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |