TIMES KEDIRI, KEDIRI – Tema sustainable fashion atau fashion yang berkelanjutan masih mewarnai panggung fashion show Karya Kreatif Mataraman 2025 (KKM 2025). Fashion show bertajuk Parade Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan ini mengusung tema Rupantara, sebuah parade koleksi fashion yang merefleksikan tentang perubahan, pembaharuan dan keberlanjutan.
Terinspirasi dari bahasa Sanskerta yang berarti transformasi atau metamorfosis, koleksi busana Rupantara ini merupakan suatu dorongan untuk melihat bawa transformasi dalam mode, sejatinya bukan hanya soal bentuk tapi juga sikap. Bagaimana untuk lebih bijak, lebih bertanggung jawab, dan lebih mencintai bumi dan budaya melalui Wastra.
Koleksi busana Rupantara sendiri merupakan karya dari 30 peserta Inkubasi Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan, yang terdiri dari pelaku UMKM, pelajar, dan masyarakat umum yang memiliki kemampuan di bidang fesyen.
Parade Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan KKM 2025 ( foto : yobby/TIMES Indonesia)
30 peserta tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Blitar, dan Kota Blitar. Dalam penciptaan karya mereka, para peserta ini telah melewati proses produksi yang juga berkesinambungan.
"Pendekatan ini tidak hanya menjaga kelestarian budaya wastra tapi juga membuka peluang pasar baru yang bertumbuh secara
global juga mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif secara inklusif dan hijau," ungkap Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, dalam sambutannya, Jumat, (20/06/2025) malam.
Di panggung catwalk juga dihadirkan pakaian khas baru Kota Kediri. Dalam kesempatan yang sama Yayat Cadarajat juga menegaskan pentingnya inovasi digital dan penguatan pasar ekspor bagi UMKM unggulan yang bergerak di sektor kreatif seperti kain tradisional, craft, kopi, dan produk pangan olahan.
"Karena produk-produk ini bukan hanya mencerminkan kekayaan budaya lokal, namun juga berpotensi besar untuk bersaing di pasar global," tuturnya.
Karya Kreatif Mataraman (KKM) 2025 sendiri membawa tema “Perkuat Sinergi dan Digitalisasi, Merajut Ekonomi dan Budaya Berkelanjutan." Berlangsung dengan sinergi bersama Pemerintah Kota Kediri, KKM 2025 merupakan bagian dari komitmen BI Kediri untuk memperkuat sinergi dan digitalisasi
guna mendorong perkembangan ekonomi dan pelestarian budaya yang berkelanjutan.
Sementara itu Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengungkapkan KKM 2025, selaras dengan salah satu program Sapta Cipta Kota Kediri yaitu Produktif, Kreatif dan Inovatif.
Dimana hal tersebut diwujudkan melalui dukungan pada UMKM dengan program bantuan modal, pelatihan, digitalisasi, sertifikasi halal, penguatan branding dan perluasan akses pasar.
Pakaian khas baru Kota Kediri (foto : yobby/TIMES Indonesia)
"KKM 2025 menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan juga bagi pelaku ekonomi kreatif
untuk bisa berkolaborasi sehingga mereka bisa meningkatkan kualitas produknya, dan nantinya produk-produknya bisa dijual dan dikenal baik itu di lokal, nasional maupun internasional," ungkap Mbak Vinanda, sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Rangkaian kegiatan KKM 2025 yang dilaksanakan di Balai Kota Kediri, meliputi pameran UMKM unggulan yang terdiri dari wastra, craft, kopi, teh, komoditas ketahanan pangan dan aneka food and beverages sebanyak total 81 peserta, Parade Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan, dan talkshow bertema entrepreneur dan sustainable.
Di sisi akselerasi digitalisasi, KKM 2025 menghadirkan berbagai kegiatan talkshow digitalisasi dengan tema perkembangan sistem pembayaran dan tips cerdas finansial. Selain itu juga terdapat berbagai kegiatan lomba. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |