TIMES KEDIRI, KEDIRI – Kinerja APBN Kediri Raya Triwulan III Tahun 2025, secara month to month mengalami ekspansi baik dari sisi penerimaan maupun belanja. Pada sisi pendapatan baik dari perpajakan maupun PNBP mengalami ekspansi, perpajakan sebesar 13,83% sedangkan PNBP sebesar 15%.
Secara total sampai dengan akhir September 2025 telah membukukan penerimaan sebesar Rp17.450,05 miliar, Perpajakan sebesar Rp17.048,32 miliar dan PNBP sebesar Rp401,73 miliar.
Sementara KPPBC TMC Kediri telah mencapai 61,91 persen dari target tahun 2025, dengan rincian Bea Masuk membukukan sebesar Rp2,475 miliar (47,53 persen) dan Cukai sebesar Rp16.171,258 miliar (63,05 persen),masing-masing mengalami kontraksi sebesar 30,07% dan 3,1%.
Di sisi lain, pada sektor pengeluaran atau belanja, Belanja Pegawai terserap sebesar Rp954,9 miliar (81 persen), Belanja Barang sebesar Rp424,91 miliar (70 persen) dan Belanja Modal sebesar Rp82,75 miliar (39 persen ).
Dari sisi serapan wilayah, Kab. Kediri menyerap sebesar Rp2.187,95 miliar disusul Kab. Nganjuk sebesar Rp2.057,30 miliar dan Kota Kediri sebesar Rp1.487,61 miliar serta terakhir Kab. Trenggalek sebesar Rp1.353,43 miliar.
"Pada APBN Kita yang disampaikan oleh Menteri Keuangan capaian belanja secara nasional sebesar 63,4% dari outlook, sedangkan wilayah Kediri Raya telah merealisasikan sebesar 77% atau sebesar Rp6.825,23 miliar," ungkap Kepala KPPN Kediri Moch Izma Nur Choironi, Kamis, (30/10/2025).
Sedangkan Dana Bagi Hasil terserap sebesar Rp477,92 miliar (65,18%), Dana Alokasi Umum sebesar Rp3.199,85 miliar (81,69%), Dana Alokasi Khusus Fisik sebesar Rp23,4 miliar (35,89%), Dana Alokasi Khusus non-Fisik sebesar Rp841,9 miliar (68,58%), sedangkan Insentif Fiskal yang diberikan kepada daerah dengan prestasi kinerja tertentu terserap sebesar Rp34,94 miliar (50,02%), terakhir Dana Desa telah terserap sebesar 95,58% atau sebesar Rp766,7 miliar.
"Program pembayaran non-Tunai juga menunjukkan perkembangan yang bagus seiring penggunaan Kartu Kredit Pemerintah oleh instansi vertikal dalam pembayaran pengadaan barang/jasa yang dilihat trendnya semakin menaik baik dari sisi nilai maupun volume transaksi, yakni total Rp0,606 miliar dan jumlah transaksi sebesar 204," tambahnya.
Penyaluran Kredit Program juga masih menunjukkan ekspansi secara month to month, jumlah debitur sebesar 89.799 tumbuh sebesar 10,69% dengan nilai penyaluran sebesar Rp3,76 miliar ekspansi sebesar 12,86%.
Sedangkan Penyaluran KUR juga masih menunjukkan ekpansi secara MtM, jumlah debitur sebesar 75.162 tumbuh sebesar 12,8% dengan nilai penyaluran sebesar Rp3,68 miliar ekspansi sebesar 13,13%.
"APBN Kediri Raya secara umum masih memberikan kinerja keuangan yang baik demi menopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global di tahun 2025," pungkasnya.
| Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
| Editor | : Imadudin Muhammad |