https://kediri.times.co.id/
Berita

Ahmad Basarah: Megawati Serukan Penyelenggaraan KAA Jilid II untuk Mencari Solusi Global

Sabtu, 26 April 2025 - 13:55
Ahmad Basarah: Megawati Serukan Penyelenggaraan KAA Jilid II untuk Mencari Solusi Global Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, saat membuka seminar nasional bertajuk "Dari Bandung ke Dunia: Warisan Bung Karno untuk Keadilan Sosial Global" yang digelar di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

TIMES KEDIRI, JAKARTA – Dalam memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menyerukan pentingnya mengadakan Konferensi Asia Afrika Jilid II.

Seruan ini disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, saat membuka seminar nasional bertajuk "Dari Bandung ke Dunia: Warisan Bung Karno untuk Keadilan Sosial Global" yang digelar di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

Menurut Basarah, gagasan tersebut bukan sekadar penghormatan terhadap sejarah, melainkan respons nyata terhadap berbagai tantangan global masa kini, seperti konflik geopolitik, ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, hingga krisis kemanusiaan, termasuk yang menimpa Palestina. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, Megawati memandang perlu adanya momentum baru bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk bersatu kembali, menjalin solidaritas, dan mencari solusi bersama.

"Ibu Megawati menitipkan pesan penting agar para pemimpin Asia dan Afrika menghidupkan kembali semangat Dasa Sila Bandung dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika Jilid II. Forum ini diharapkan menjadi ruang refleksi perjalanan panjang KAA sekaligus memperbarui komitmen kolektif untuk menghadapi tantangan global," ujar Ahmad Basarah.

Basarah menegaskan, KAA 1955 adalah wujud nyata visi geopolitik Bung Karno dan para pendiri bangsa, yang memperjuangkan kemerdekaan dan perdamaian dunia. Semangat anti-kolonialisme dan anti-imperialisme yang lahir di Bandung tidak hanya menyatukan Asia dan Afrika, tetapi juga melahirkan Gerakan Non-Blok. Bung Karno pun mengingatkan, kolonialisme belum punah, melainkan bertransformasi menjadi neokolonialisme melalui dominasi ekonomi, budaya, teknologi, dan informasi — persoalan yang masih aktual hingga kini.

Sebagai partai nasionalis berhaluan Soekarnois, PDI Perjuangan merasa berkewajiban menjaga semangat KAA. Menurut Basarah, gagasan Megawati tentang KAA Jilid II adalah wujud nyata politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, sekaligus menegaskan kembali peran Indonesia sebagai pemimpin moral dunia.

Basarah juga mengingatkan peran para tokoh PNI seperti Ali Sastroamidjojo dan Roeslan Abdulgani dalam membangun reputasi diplomatik Indonesia di dunia internasional. Ia menekankan bahwa KAA Jilid II harus lebih dari sekadar mengenang sejarah — forum ini harus menjadi ruang nyata untuk menghidupkan kembali solidaritas Global Selatan dan mengatasi isu ketidakadilan global, eksploitasi sumber daya alam, ketergantungan ekonomi, serta perjuangan membela Palestina.

"Penjajahan di Palestina menjadi bukti bahwa perjuangan melawan kolonialisme belum selesai. KAA Jilid II diharapkan menjadi panggung penggalangan kekuatan moral dan politik demi keadilan global," tegas Basarah.

Seminar nasional ini juga diharapkan melahirkan rekomendasi strategis untuk merealisasikan gagasan tersebut, termasuk memperkuat jejaring kerja sama antarnegara dan organisasi internasional sebagai wujud aktualisasi warisan hidup Bung Karno yang tetap relevan.

Rangkaian seminar turut menghadirkan dua sesi diskusi panel:

  • Diskusi Panel I bertema "Semangat Bandung dan Tantangan Asia-Afrika Kini", menghadirkan narasumber Wildan Sena Utama (alumnus Bristol University, Inggris), I Gusti Agung Wesaka Puja (Direktur Eksekutif ASEAN Institute for Peace and Reconciliation), dan aktivis perempuan Ita Fatia Nadia.

  • Diskusi Panel II bertema "Peran Bung Karno dan Warisan Diplomasi Global", menghadirkan Andi Widjajanto (Kepala Barak Pusat), Yeremia Lalisang (pakar hubungan internasional Universitas Indonesia), dan Sigit Aris Prasetyo (Kementerian Luar Negeri RI).

Kehadiran para narasumber dari kalangan akademisi, diplomat, aktivis, hingga pejabat pemerintahan ini menunjukkan keseriusan PDI Perjuangan dalam mendorong realisasi Konferensi Asia Afrika Jilid II sebagai langkah konkret memperjuangkan tatanan dunia yang lebih adil, setara, dan beradab. (*) 

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kediri just now

Welcome to TIMES Kediri

TIMES Kediri is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.