https://kediri.times.co.id/
Berita

Kerja Sama Indonesia-Korea Diperkuat dalam Pertemuan Bilateral di KTT APEC 2025

Sabtu, 01 November 2025 - 14:42
Kerja Sama Indonesia-Korea Diperkuat dalam Pertemuan Bilateral di KTT APEC 2025 Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung.

TIMES KEDIRI, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Selatan, Lee Jae Myung, pada Sabtu, 1 November 2025, di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju. Pertemuan berlangsung di sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025 dan menekankan penguatan kerja sama Indonesia-Korea di bidang ekonomi, perdagangan, pertahanan, serta kebudayaan.

Dalam sambutannya, Presiden Lee menyoroti hubungan kedua negara yang telah berkembang pesat, mencakup sektor strategis dan kemitraan yang matang. Ia menekankan, kolaborasi ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga pertahanan dan keamanan, serta didukung nilai historis dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955.

"Republik Korea dan Indonesia telah membangun kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, investasi, pertahanan, dan keamanan. Kini, tingkat kemitraan ini sudah sangat tinggi," ujar Presiden Lee. Ia menambahkan bahwa kolaborasi di sektor pertahanan, khususnya pengembangan pesawat tempur KF-21 generasi baru, menjadi bukti nyata kepercayaan strategis antara kedua negara.

Presiden Lee juga menekankan pentingnya nilai-nilai Bandung, seperti keseimbangan, otonomi strategis, kerja sama, dan pragmatisme, sebagai pilar hubungan luar negeri Korea yang kini mendukung kerja sama Indonesia-Korea.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo menyatakan apresiasi atas kemitraan erat kedua negara. Selama setahun terakhir, komunikasi antara pemerintah Indonesia dan industri Korea berlangsung intensif, termasuk pertemuan dengan para pemimpin bisnis yang menyoroti peluang investasi di Indonesia.

"Kami berdiskusi panjang lebar dengan pemimpin industri Korea dan sangat terbuka bagi partisipasi mereka dalam perekonomian kami. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut," kata Presiden Prabowo.

Di sektor pertahanan, Prabowo menegaskan komitmen memperkuat proyek KF-21 melalui pembahasan teknis dan negosiasi lanjutan, yang melibatkan evaluasi harga, skema pembiayaan, dan aspek ekonomi.

"Negosiasi masih berlanjut dan selalu bergantung pada faktor ekonomi serta skema pembiayaan. Tim teknis kedua pihak akan terus berdiskusi untuk memastikan kelancaran proyek," tambahnya.

Selain sektor ekonomi dan pertahanan, kedua pemimpin menyoroti kolaborasi di bidang budaya. Presiden Prabowo menyatakan bahwa penguatan kerja sama budaya dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif lokal, meningkatkan daya saing budaya Indonesia, dan memperkuat sektor ekonomi strategis seperti pariwisata.

Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Analisis Data Kerja Sama Indonesia-Korea

Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri dan data perdagangan bilateral, Indonesia dan Korea memiliki nilai perdagangan lebih dari 30 miliar USD per tahun. Sektor industri, teknologi, dan energi menjadi kontribusi utama. Proyek pertahanan seperti pengembangan KF-21 menunjukkan fokus strategis kedua negara pada penguatan keamanan regional.

Kolaborasi budaya juga terlihat melalui pertukaran program pendidikan, festival budaya, dan investasi kreatif. Menurut data Kementerian Pariwisata, kunjungan wisatawan Korea ke Indonesia mencapai lebih dari 400.000 orang per tahun, memberikan dampak langsung terhadap pendapatan sektor pariwisata dan industri kreatif lokal.

Signifikansi KTT APEC 2025

Pertemuan bilateral ini menegaskan posisi strategis Indonesia sebagai mitra penting Korea di Asia Tenggara. Dengan adanya forum multilateral seperti KTT APEC, kedua negara dapat membahas isu global seperti keamanan pangan, energi bersih, serta perdagangan digital, yang semakin relevan dalam era ekonomi berbasis teknologi.

Pertemuan Presiden Prabowo dan Presiden Lee di Gyeongju menunjukkan bahwa kerja sama Indonesia-Korea tidak hanya bersifat formal, tetapi telah merambah sektor ekonomi, pertahanan, dan budaya secara konkret. Penguatan kemitraan ini diharapkan mendorong stabilitas regional, membuka peluang investasi baru, dan meningkatkan posisi Indonesia di kancah global.

Dengan nilai perdagangan yang stabil, proyek pertahanan strategis, dan kolaborasi budaya yang aktif, kedua negara menegaskan komitmen untuk memperluas kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. (*)

Pewarta : Sholihin Nur
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kediri just now

Welcome to TIMES Kediri

TIMES Kediri is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.