TIMES KEDIRI, JAKARTA – Ada sinyal dari seorang pejabat Israel, bahwa  perang darat Israel di Lebanon akan diakhiri. Pejabat itu memperkirakan satu atau dua Minggu lagi operasi darat itu akan diakhiri.

Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevy, seperti dilansir Al Jazeera juga mengatakan, bahwa perang di front Lebanon akan bisa diakhiri, karena kepemimpinan senior Hizbullah telah dibunuh.

Israel Broadcasting Corporation yang mengutip pejabat senior di lembaga keamanan juga memperoleh kabar bahwa operasi darat di Lebanon selatan sedang dalam tahap akhir.

Disitu pihak berwenang menjelaskan, bahwa para pejabat berharap untuk mengakhiri operasi darat dalam satu atau dua minggu jika tidak ada perubahan pada menit terakhir dan sesuai dengan pertimbangan operasional dan politik.

Pihak berwenang menyatakan, bahwa tentara Israel meyakini mereka telah mencapai prestasi besar di jalur kontak di desa-desa di Lebanon selatan, dengan pembongkaran banyak infrastruktur Hizbullah di permukaan maupun di bawah tanah.

Namun mereka masih mengaku tentara Israel belum mencapai semua desa Syiah di wilayah tersebut, dan mereka menyatakan siap untuk menjangkaunya.

Komisi tersebut mengatakan bahwa ada pertimbangan lain sebelum penarikan pasukan tentara Israel dari Lebanon.

Paling utama adalah aspek politik, karena para pejabat sebelumnya mengulangi bahwa setiap negosiasi sebelum gencatan senjata dengan Lebanon akan dilakukan di bawah tekanan dan tekanan militer.

Israel mengatakan tujuan kampanye militernya di Lebanon adalah untuk mengembalikan puluhan ribu warganya kembali ke utara pendudukannya setelah mereka terpaksa meninggalkan wilayah tersebut karena baku tembak lintas batas yang terus menerus dengan Hizbullah selama lebih dari setahun.

Sejak 23 September lalu, Israel telah melancarkan agresi darat dan udara yang terus diperluas pada Lebanon, dan berusaha menembus wilayah selatannya, setahun setelah konfrontasi perbatasan pecah setelah perang genosida di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Sejak agresi di Lebanon 23 September 2024,  mengakibatkan total 2.593 orang meninggal dunia dan 12.119 orang terluka yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, serta lebih dari 1.400.000 orang mengungsi.

Kini ada sinyal bahwa operasi Israel di Lebanon itu akan diakhiri karena pertimbangan operasional dan politik. (*)