TIMES KEDIRI, KEDIRI – Action figure karakter asal Jepang lebih jadi favorit penghobi di Indonesia, tidak terkecuali di Kediri. Mudahnya akses masyarakat pada manga (komik) atau anime Jepang membuat karakter-karakter baru lebih mudah menjadi idola.
Berbeda dengan karakter Amerika Serikat. Meskipun belakangan film superhero asal Negara Paman Sam itu banyak menyerbu bioskop, namun karena komiknya sulit untuk diakses, tak banyak yang mengenal karakter asal Amerika Serikat di luar film.
Salah satu pemilik toko hobi di Kota Kediri Yahya M Latif mengungkapkan karakter baru seperti Chainsaw Man, Spy X Family, Hagyu, Slam Dunk, Koroko Basket adalah beberapa contoh karakter yang paling banyak diburu para pecinta action figure di wilayah Kediri dan sekitarnya.
"Penghobi action figure kebanyakan menikmati manga. Lebih cepat manga cetak dan terbit, lebih cepat juga keluar action figurenya," jelasnya, Selasa (25/7/2023).
Selain karakter-karakter baru, karakter lama seperti Naruto, Dragon Ball dan One Piece juga banyak dicari. Selain karena kisah dan tokohnya yang memang menarik, jalan cerita yang cukup panjang membuat karakter-karakter dari tiga nama itu mengalami regenerasi penggemar. "Seperti karakter Naruto juga masih banyak penggemar," tuturnya.
Ada penghobi yang mulai berburu action figure dragon ball karena baru mengenal manga terbarunya, Dragon Ball Super Heroes atau mereka yang mengenal keluarga Naruto setelah era Baruto muncul.
Yahya menambahkan mereka yang mencari action figure serial Naruto dan One Piece merata baik dari anak-anak dan dewasa.
"Ada juga yang ketika Naruto tayang masih remaja pengen beli action figure tapi belum punya uang. Setelah dewasa, punya uang baru berburu action figure. Jadi tetap laku," tuturnya.
Selama beberapa tahun belakangan, selain karakter superhero Amerika Serikat yang menyerbu layar lebar, sejumlah bioskop juga turut menayangkan film-film anime Jepang.
Yang terbaru adalah Doraemon the Movie: Nobita's Sky Utopia dan sebelumnya juga ada One Piece Red. Kehadiran film-film itu rupanya juga mendorong peningkatan penjualan action figure dari karakter yang sama.
"Waktu film Demon Slayer booming, action figurenya ramai. Lalu ada Chainsaw Man. Jadi mengikuti animo film," pungkas Yahya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |