https://kediri.times.co.id/
Berita

Tradisi Lempar Koin di Masjid Wakaf Jamsaren Kediri, Syiar Maulid Nabi yang Penuh Makna

Jumat, 05 September 2025 - 17:49
Tradisi Lempar Koin di Masjid Wakaf Jamsaren Kediri, Syiar Maulid Nabi yang Penuh Makna Tradisi lempar uang koin di Masjid Wakaf Jamsaren Kota Kediri (foto: Yobby//TIMES Indonesia)

TIMES KEDIRI, KEDIRI – Di tengah hiruk-pikuk Kota Kediri, ada sebuah tradisi unik yang tetap lestari hingga kini. Tepat pada malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Masjid Nabawi Wakaf Jamsaren menjadi saksi riuh rendah lantunan sholawat dan tawa anak-anak yang berlarian berebut koin. Tradisi ini disebut lempar uang koin, sebuah warisan lama yang hingga kini masih dijalankan dengan penuh semangat.

Tradisi itu dimulai selepas salat Isya berjamaah. Jamaah remaja dan anak-anak berkumpul di serambi masjid sambil membentuk lingkaran. Sementara jamaah dewasa, termasuk para sesepuh kampung, mengitari mereka. Diiringi sholawat yang dikumandangkan bersama, tiba-tiba koin demi koin dan uang kertas berhamburan ke tengah lingkaran. Anak-anak pun dengan riang berebut, mengumpulkan lembar demi lembar, logam demi logam.

“Kalau dulu hanya untuk warga sekitar, sekarang semakin ramai. Karena berkembangnya media sosial, banyak orang dari luar daerah juga datang untuk ikut menyaksikan,” tutur Muhammad Luthfi Takim, salah satu pengurus takmir Masjid Wakaf Jamsaren, Jumat (5/9/2025).

Nominal uang yang dilempar beragam, mulai dari pecahan Rp200, Rp500, Rp1.000, hingga lembaran Rp20 ribuan. Sumber uang tersebut datang dari jamaah dewasa yang telah menabung jauh hari, bahkan setahun penuh, untuk meramaikan tradisi ini.

“Biasanya setelah acara maulid selesai, jamaah langsung menabung lagi. Jadi ada yang menyiapkan koin khusus untuk tahun depan,” tambah Luthfi.

Syiar, Syukur, dan Pendidikan Anak

Bagi masyarakat Jamsaren, tradisi ini bukan sekadar seremonial atau hiburan bagi anak-anak. Ada makna mendalam yang terkandung di dalamnya. Menurut Luthfi, setidaknya ada tiga nilai utama: syiar agama, rasa syukur, dan pendidikan anak sejak dini.

“Yang pertama tentu syiar Islam, karena ini bentuk dakwah yang menggembirakan. Yang kedua, rasa syukur atas nikmat Allah Ta’ala. Caranya dengan berbagi, dengan sedekah lewat uang koin yang dilempar. Dan yang ketiga, untuk memotivasi anak-anak agar mau datang ke masjid,” ujarnya.

Tak heran, meski sederhana, tradisi ini berhasil menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap masjid. Mereka belajar bahwa Maulid Nabi adalah momen penting bagi umat Muslim, bulan penuh berkah yang menandai kelahiran Rasulullah SAW.

Keceriaan Anak-anak

Seperti yang dirasakan Zidni, salah satu anak yang ikut berebut uang malam itu. Dengan wajah sumringah, ia menunjukkan uang receh dan lembaran yang berhasil dikumpulkan.

“Alhamdulillah dapat lebih dari Rp10 ribu. Buat jajan sama ditabung,” kata Zidni sambil tersenyum.

Pemandangan ini selalu menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi para orang tua dan jamaah dewasa. Mereka tidak hanya menyaksikan keceriaan generasi penerus, tetapi juga melihat nilai kebersamaan, gotong royong, dan kecintaan kepada Rasulullah terus terjaga.

Tradisi yang Lestari

Tradisi lempar koin di Masjid Wakaf Jamsaren sudah berlangsung puluhan tahun. Dari generasi ke generasi, semangatnya tidak pernah padam. Kini, di era digital, tradisi tersebut justru semakin dikenal luas karena banyak jamaah yang membagikan momen ini di media sosial.

Masyarakat Kediri percaya, selama tradisi ini dijalankan dengan niat ikhlas dan penuh syukur, keberkahannya akan terus mengalir. “Ini bukan sekadar uang yang dilempar, tapi keberkahan yang dibagi bersama,” pungkas Luthfi. (*)

Pewarta : Yobby Lonard Antama Putra
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kediri just now

Welcome to TIMES Kediri

TIMES Kediri is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.