https://kediri.times.co.id/
Berita

Momen Peringatan HSN 2025 Kediri, Mas Dhito Tegaskan Hal Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:54
Momen Peringatan HSN 2025, Bupati Kediri Tegaskan Hal Ini Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat upacara Hari Santri Nasional (Foto: Dok Pemkab Kediri).

TIMES KEDIRI, KEDIRI – Kabupaten Kediri merupakan daerah yang kaya pondok pesantren. Setidaknya terdapat 193 pondok pesantren dengan santri sebanyak 578.000 orang. Adapun tiap pondok pesantren memiliki perannya masing-masing, antara lain dalam membangun moral dan karakter santri.

Hal itu ditegaskan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, saat memimpin upacara Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Peringatan HSN 2025 Kabupaten Kediri sendiri dipusatkan di Stadion Canda Bhirawa, Kecamatan Pare. 

Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, mengungkapkan awal diperingati hari santri pada 22 Oktober didasarkan pada resolusi jihad yang diinisiasi KH Hasyim Asy'ari pada 1945 di Surabaya. 

Di era saat ini, jihad bisa ditafsirkan pada banyak hal, termasuk perjuangan yang telah dilakukan oleh para guru dan Masyayikh. 

"Yang pada intinya adalah menyatukan nasionalisme dengan religius. Jihad hari ini bisa ditafsirkan dalam banyak hal. Perjuangan teman-teman guru, perjuangan teman-teman TNI-POLRI, perjuangan para gawagis, perjuangan para masyayikh, Bu Nyai, Mbah Nyai itu adalah bagian dari jihad," ungkapnya, Rabu, (22/10/2025). 

Dengan semangat itu, diharapkan bisa turut membantu Kabupaten Kediri, menjadi lebih baik lagi. 

"Maka hari ini bersama dengan seluruh pondok pesantren dan para santri-santri yang ada di Kabupaten (Kediri) kita jaga kabupaten ini tetap menjadi kabupaten yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur" tambahnya.

Di sisi lain, Pemkab Kediri, meski dihadapkan pada pengurangan transfer kas daerah dari pemerintah pusat tetap berkomitmen melanjutkan program keagamaan yang selama ini telah berjalan. 

Program yang dimaksud termasuk bantuan stimulan bagi pondok pesantren yang tengah berkembang. Hanya saja karena adanya efisiensi anggaran tersebut, alokasi bantuan yang diberikan terjadi penyesuaian dari rencana awal.

"Di data kami ada 51 pondok, untuk tahun ini kita upayakan 10 pondok, rencana awal 20 tapi karena ada pengurangan transfer kas daerah mau tidak mau kami harus melakukan penyesuaian di tingkat kabupaten," kata Mas Dhito lagi.

Kemudian, program insentif atau bisyaroh bagi guru madin termasuk guru agama non muslim yang telah dimulai tahun 2021 dipastikan Mas Dhito akan terus berlanjut dan ditargetkan bisa mencover 15.000 guru. 

Data Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, penerima bisyaroh hingga saat ini telah mencapai 9500 guru dan masing-masing juga dicover BPJS Ketenagakerjaan. Selain bisyaroh, tahun 2025 ini juga ada program beasiswa bagi santri/hafidz untuk 140 penerima. (*)

Pewarta : Yobby Lonard Antama Putra
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kediri just now

Welcome to TIMES Kediri

TIMES Kediri is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.