TIMES KEDIRI, KEDIRI – Tingkat kepercayaan antar masyarakat yang tinggi akan menciptakan kemajuan dalam masyarakat. Hal itu diungkapkan Anies Baswedan saat bertemu ribuan simpatisannya di Kediri, Sabtu, (03/05/2025).
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu, menuturkan saat tingkat kepercayaan antar masyarakat rendah maka juga akan terjadi kemunduran di masyarakat. Menjaga kepercayaan antarmasyarakat menjadi salah satu tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini.
"Karena inilah yang menjadi modal utama. Masyarakat yang saling mempercayai, Itu yang harus kita bangun. Karena itulah kenapa marilah kita jaga konsistensi. Konsistensi itu akan menjaga kepercayaan. Kalau ada inkonsistensi dia mencederai kepercayaan," ujar Anies Baswedan, Sabtu, (03/05/2025).
Selain tantangan terkait kepercayaan antar masyarakat, Anies juga menyebut adanya tantangan ekonomi ke depan. Karena masyarakat harus saling membantu dan mendorong untuk menggerakkan perekonomian di wilayah masing-masing.
"Karena itu inisiatif-inisiatif, banyak yang bisa dikerjakan di tingkat mikro itu didorong. Mudah-mudahan ini sesama pejuang yang punya usaha saling dukung. Kalau kita membantu di tingkat mikro, insya Allah efeknya akan membesar, akan berubah," tambahnya.
Selain ekonomi, tantangan di bidang pendidikan, menurut Anies Baswedan, juga harus diperhatikan. Ia menceritakan, jumlah mahasiswa yang mengajukan banding uang kuliah tunggal (UKT) makin meningkat. Kebanyakan mahasiswa tersebut beralasan orang tuanya mengalami PHK.
"Jumlahnya makin banyak, beban di kampus makin tinggi. Ini situasi yang tidak mudah. Itulah sebabnya kenapa dari dulu kita selalu bilang, anggaran pendidikan itu harus ditambah," tambahnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo itu mengingatkan untuk melihat pendidikan sebagai investasi, dan bukan biaya.
"Kalau dipandang sebagai investasi kita tidak khawatir, kalau nanti akan terima kembalinya. Kalau dipandang sebagai biaya, pasti akan turut dikurangi, karena sama-sama pengeluaran. Ini tantangan-tantangan yang kita hadapi sekarang," jelasnya.
Kepada para simpatisannya, Anies Baswedan, meminta untuk terus menjaga silahturahmi, saling bertukar informasi serta gagasan sambil melakukan hal serta kegiatan yang sifatnya positif.
"Silaturahmi kita jalan terus. Saya sampaikan waktu itu, di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan kita terus bekerja untuk kebaikan bagi rakyat Indonesia," tegasnya.
Kehadiran Anies Baswedan sendiri, menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Budi Utami, diharapkan memberikan motivasi serta inspirasi bagi para simpatisan, mengingat kapasitas Anies Baswedan sebagai pemimpin telah mendapatkan pengakuan, bahkan dari dunia.
"Kami memandang Pak Anies itu selaku guru bangsa ya, dengan beliaunya berpengalaman baik sejak SMA, kuliah, menjadi menteri pendidikan, hingga gubernur. Kita berharap Indonesia menjadi Indonesia emas, dibawah pimpinan orang yang jujur, amanah, fathonah, dan cerdik. Itu harapan kami," ungkapnya.
Total sekitar 1340 simpatisan turut hadir dalam kesempatan tersebut. Para simpatisan tersebut datang dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mulai dari Ngawi, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Blitar Trenggalek, Jombang, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Gresik sampai Lumajang.
"Kita akan menjalin terus silaturahmi ini, di mana kami tidak memandang berasal dari partai apa, komunitas apa, yang penting kita adalah masyarakat yang menginginkan perubahan. Kita ingin Indonesia jadi lebih baik," pungkasnya.(*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Faizal R Arief |