TIMES KEDIRI, JAKARTA – Jemaah haji Indonesia yang tiba di Makkah dan Madinah dihadapkan pada cuaca ekstrem yang sangat berbeda dengan kondisi di Tanah Air. Suhu di Makkah pada siang hari dapat mencapai 42 derajat Celsius, sementara pada malam hari suhu tetap tinggi, sekitar 31 derajat Celsius. Untuk itu, Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi, membagikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan jemaah di tengah cuaca panas yang melanda Tanah Suci.
1. Salat di Hotel Saat Siang Hari
Ali Machzumi mengimbau kepada jemaah haji untuk tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram pada siang hari. Mengingat suhu yang sangat terik, jemaah disarankan untuk melaksanakan salat di hotel pada waktu siang, terutama menjelang petang. “Di hotel sudah tersedia musala yang nyaman. Meskipun salat di hotel, insya Allah pahalanya tetap sama dengan salat di Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram bisa dilakukan saat petang, seperti Salat Maghrib, Isya, dan Subuh,” ujarnya.
2. Penghematan Tenaga untuk Armuzna
Ali juga menekankan pentingnya penghematan tenaga menjelang puncak ibadah haji, Armuzna, yang akan berlangsung pada 5 Juni 2025. Bagi jemaah, terutama yang lansia, Ali menyarankan untuk tidak memaksakan diri. "Sebaiknya simpan tenaga untuk Armuzna, jangan diforsir agar tidak kelelahan,” jelasnya.
3. Pengaturan Waktu Umrah Wajib
Selain itu, Ali menyebutkan pentingnya waktu istirahat bagi jemaah haji yang datang dari Madinah ke Makkah. Setelah tiba di Makkah, jemaah diimbau untuk beristirahat sejenak di hotel sebelum melaksanakan umrah wajib. Sedangkan bagi jemaah yang datang dari Indonesia menuju Jeddah, umrah wajib diharapkan dilakukan pada petang hari setelah mereka tiba di Makkah.
Ali juga menambahkan agar jemaah haji gelombang II sudah memakai kain ihram sejak di Embarkasi dan bersiap untuk miqat di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Umrah wajib dijadwalkan untuk dilakukan pada malam hari.
4. Menjaga Hidrasi dan Menghindari Dehidrasi
Di tengah suhu yang panas dan udara kering, Ali mengingatkan jemaah untuk rutin minum air putih, minimal dua liter per hari. Mengingat kondisi udara yang kering di Makkah, dehidrasi bisa menjadi masalah serius. “Selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Cuaca panas dan suasana bebatuan serta padang pasir di Makkah bisa mempercepat hilangnya cairan tubuh,” tambah Ali.
5. Perlindungan Diri dari Paparan Matahari
Jemaah juga disarankan untuk selalu menggunakan payung atau penutup kepala saat berada di luar ruangan, mengingat cuaca yang sangat panas. “Pakai penutup kepala atau payung agar tidak terpapar langsung oleh panasnya sinar matahari yang menyengat,” jelasnya.
6. Mengonsumsi Vitamin dan Menggunakan Kacamata Hitam
Untuk menjaga kebugaran tubuh selama ibadah, Ali menekankan pentingnya mengonsumsi vitamin secara rutin serta memakai kacamata hitam saat berada di luar ruangan untuk melindungi mata dari sinar matahari yang menyilaukan.
Menghadapi Cuaca Ekstrem dengan Bijak
Dengan mengikuti tips ini, jemaah haji Indonesia diharapkan dapat tetap bugar dan sehat selama menjalani ibadah haji di Makkah dan Madinah, meski cuaca yang panas dan ekstrem. Ali Machzumi menutup imbauannya dengan mengingatkan jemaah untuk selalu beristirahat cukup dan menjaga kesehatan agar ibadah berjalan lancar dan penuh berkah.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tips Jaga Kesehatan Jemaah Haji Indonesia Menghadapi Cuaca Ekstrem di Makkah
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Imadudin Muhammad |