TIMES KEDIRI, KEDIRI – Sebanyak 400 mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya Kediri mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025.
Ratusan mahasiswa ini akan terjun langsung mengabdi di masyarakat 25 desa yang tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten Kediri yakni Kecamatan Plosoklaten, Wates, Kepung, dan Badas, Kabupaten Kediri. Kegiatan KKN bakal berlangsung mulai tanggal 1 Juli hingga 10 Agustus 2025.
Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Agrokompleks," KKN 2025 UB Kediri bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam bentuk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Direktur PSDKU UB Kediri Prof. Dr. Ir. Sholeh Hadi Pramono, M.S menegaskan bahwa KKN adalah momentum penting untuk membumikan ilmu yang diperoleh di kampus, khususnya hasil-hasil praktikum dan kajian ilmiah yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata di masyarakat.
“Agrokompleks menjadi fokus utama karena menjadi isu strategis dalam ketahanan pangan, terutama di pedesaan. Melalui inovasi dan teknologi yang dikembangkan di kampus, mahasiswa diharapkan dapat memberikan solusi aplikatif yang berdampak langsung pada masyarakat desa,” jelasnya, Selasa (01/07/2025).
Direktur PSDKU UB Kediri Prof. Dr. Ir. Sholeh Hadi Pramono, M.S menambahkan, KKN ini bukan sekadar program rutin, melainkan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana KKN 2025 Septian Maulana Purnama menjelaskan bahwa kegiatan KKN tahun ini merupakan hasil kolaborasi lintas prodi yang menitikberatkan pada pemetaan potensi desa dan penguatan masyarakat melalui inovasi di bidang agrokompleks, yang meliputi pertanian, peternakan, perikanan, serta pengolahan hasil dan ekonomi kreatif.
Selama KKN, Mahasiswa akan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan capaian luaran.
“Mahasiswa bukan hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga menjadi agen perubahan. Mereka membawa ilmu, teknologi, dan semangat pemberdayaan untuk mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan,” ungkap Septian.
Kegiatan KKN ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara universitas dan masyarakat, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa di Kabupaten Kediri.
“Pemkab Kediri selalu membuka pintu lebar untuk kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi. Kami percaya, keberadaan mahasiswa di desa bisa menjadi pemicu semangat baru, inovasi, dan peningkatan ekonomi lokal,” tegas Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kabupaten Kediri Moh. Saifudin Zuhri.
Ia berharap, melalui KKN ini, masyarakat bisa lebih aktif berpartisipasi dalam pembangunan, serta mampu mandiri dan adaptif menghadapi berbagai tantangan, terutama di sektor pangan dan ekonomi desa. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |