TIMES KEDIRI, KEDIRI – Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri kini mulai dimanfaatkan sebagai titik awal pemberangkatan jemaah umrah melalui skema feeder domestik menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, sebelum melanjutkan penerbangan internasional.

Pemberangkatan perdana ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Madina Wisata Muslim (Kediri) dan PT Kampung Coklat Internasional (Blitar).

Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI), Maksin Arisandi, menyampaikan bahwa Bandara Dhoho memiliki daya tarik kuat di mata sejumlah maskapai asing. Ia mengungkapkan minat dari berbagai maskapai besar, seperti Saudi Arabian Airlines, Singapore Airlines, All Nippon Airways (ANA), Malaysia Airlines, serta maskapai dari Australia, China, Brunei, Thailand, Turki, Iran, dan beberapa negara Eropa.

“Maskapai selalu menilai dari sisi potensi, jadi minat mereka merupakan sinyal positif bagi perkembangan Bandara Dhoho,” kata Maksin Arisandi, Jumat (12/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa salah satu maskapai yang berpotensi membuka rute umrah perdana adalah Flyadeal, low-cost carrier milik Saudi Arabian Airlines. Proses perizinan maskapai tersebut disebut hampir selesai di Kementerian Perhubungan.

“Target kami, awal tahun depan—Januari atau Februari—sudah ada penerbangan umrah sebagai tahap uji coba,” tegas Maksin Arisandi.

Dalam kesempatan itu, PT Madina Wisata Muslim melepas puluhan jemaah dalam program perdananya. Pimpinan PT Madina Wisata Muslim, Ahmad Nurudin, menjelaskan bahwa pada puncak musim umrah Desember 2025, pihaknya menjalankan dua skema pemberangkatan.

“Hari ini kami memberangkatkan 50 jemaah melalui Bandara Dhoho dengan program promo paket 9 hari. Sementara rombongan berikutnya pada 16 Desember akan berangkat melalui Bandara Juanda,” kata Ahmad.

Meski saat ini pemberangkatan masih menggunakan pola feeder dan transit di Jakarta, Ahmad Nurudin berharap Bandara Dhoho dapat segera membuka penerbangan langsung ke Jeddah. Menurutnya, hal tersebut akan membawa manfaat besar bagi jemaah umrah dari Kediri dan sekitarnya.

“Sebenarnya kalau Bandara Dhoho sudah benar-benar beroperasi dan menyediakan penerbangan langsung dari Kediri ke Jeddah, itu akan sangat menguntungkan masyarakat. Lebih dekat, lebih efisien, dan tentu kami bangga bisa berangkat dari bandara sendiri,” jelas Ahmad Nurudin.

Ahmad menambahkan bahwa keberangkatan melalui Bandara Juanda selama ini membuat jemaah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi domestik. Dengan memulai perjalanan dari Dhoho, biaya tersebut dapat ditekan secara signifikan.(*)